ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF: DASAR-DASAR TEORI DAN STRUKTUR ORGANISASI

 

PERENCANAAN – KONSEP BIMBINGAN DAN KONSELING YANG KOMPREHENSIF

Memahami landasan teoritis program. Ada 27 prinsip dalam program BK komprehensif K-12, yaitu:

  1. Memfasilitasi pencapaian tugas perkembangan sesuai usia (tahap) perkembangannya, khusunya terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, akademik dan karir.
  2. Setiap peserta didik memperoleh manfaat dari layanan BK yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir.
  3. Beberapa peserta didik membutuhkan layanan tambahan untuk memfasilitasinya mencapai tugas perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir.
  4. Konselor sekolah terkualifikasi untuk berkontribusi pada semua perkembangan anak dan remaja pada area akademik (edukasi), karir, personal/perkembangan sosial.
  5. Konselor sekolah dapat mendesain dan menyampaikan intervensi untuk mendapatkan kebutuhan perkembangan siswa secara preventif dan remedial, menutup gap antara grup khusus dengan lainnya.
  6. Intervensi konselor dalam perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir ditujukan untuk membantu peserta didik menemukan dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendorong perkembangan dimensi perkembangan manusia.
  7. Konselor dapat membantu orang dewasa lainnya untuk meningkatkan layanan pengembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir dan mengatasi hambatan pencapaian kesuksesan individual peserta didik.
  8. Konselor bekerja sama dengan komponen sekolah lainnya untuk mencapai visi sekolah dan membantu mengatasi hambatan sistematis terhadap kesuksesan peserta didik.
  9. Pekerjaan konselor harus diorganisasikan sebagai sebuah program.
  10. Komponen layanan aktivitas program: Layanan langsung (layanan dasar, perencanaan individual, responsif). Layanan tidak langsung/dukungan sistem (kolaborasi, konsultasi, dan referal).
  11. Elemen dan strategi digambarkan sebagai komponen penyampaian layanan (langsung maupun tak langsung) yang memiliki dampak terhadap perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir peserta didik
  12. Program BK yang efektif dirancang dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan khusus akan lebih efektif
  13. Aktivitas program BK dirancang yang secara positif berdampak terhadap pencapaian perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir setiap peserta didik.
  14. Program BK yang dikembangkan dengan pendekatan sistematis akan menjamin efektivitas dan relevansi program tersebut.
  15. Perencanaan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak sekolah akan mempermudah pencapaian hasil dari program BK dan misi sekolah secara keseluruhan.
  16. Program BK yang efektif dirancang dengan mempertimbangkan potensi lokal dan kebutuhan peserta didik.
  17. Menetapkan prioritas program BK.
  18. Prosedur organisasi digunakan untuk mengelola pelaksanaan program agar lebih efektif, efisien, dan relevan terhadap sekolah.
  19. Akuntabilitas terhadap hasil yang dicapai peserta didik, kinerja konselor, dan ketuntasan pelaksanaan program menjamin efektivitas dan relevansi program. Mempersyaratkan pengumpulan dan penggunaan data.
  20. Kepemimpinan adalah sebuah pembagian tanggung jawab antara konselor dan kepala sekolah (juga pihak lain yang terkait).
  21. Manfaat program BK yang diselenggarakan oleh konselor adalah peserta didik lebih siap belajar dan mencapai kesuksesan di sekolah.
  22. Target hasil layanan BK perlu dinyatakan secara eksplisit.
  23. Evaluasi terhadap hasil layanan bagi peserta didik, kinerja konselor, dan ketuntasan pelaksanaan program menjamin efektivitas dan relevansi program. Mempersyaratkan pengumpulan dan penggunaan data.
  24. Evaluasi terhadap hasil yang dicapai didasarkan pada STANDAR yang telah ditetapkan untuk mengukur perkembangan, pertumbuhan, dan perubahan peserta didik.
  25. Evaluasi kinerja konselor didasarkan pada peran konselor (mungkin juga dengan implementasi kompetensi sesuai SKKI).
  26. Evaluasi terhadap kelengkapan program didasarkan pada kesesuaian dengan  kebijakan yang berlaku (ASCA National Model di Amerika dan ABKIN di Indonesia.
  27. Tujuan evaluasi adalah peningkatan program.

Mempelajari tentang perspektif perkembangan siswa. Antara lain:

  • Pengembangan Kehidupan Karir, menggambarkan individu secara total, dengan keunikan dan gayanya masing-masing.
  • Kesadaran karir. Tantangan konselor adalah membantu siswa untuk memproyeksikan dirinya pada peran kehidupan masa depan; pengaturan kehidupan untuk menyadari pentingnya jenis kelamin, asal etnis, spiritualitas, ras, orientasi seksual, dan status sosial ekonomi pada pengembangan mereka; kemudian proyeksi rencana siswa untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah siswa.
  • Tujuan program dari perspektif pengembangan kehidupan karir, antara lain membantu siswa memperoleh kompetensi untuk menangani isu-isu aktual, dan menciptakan kesadaran karir.

Mempelajari tentang program BK yang komprehensif dalam pendidikan

BK merupakan bagian integral dari sistem pendidikan. Pendidikan memiliki dua sistem yang saling terkait dan saling mendukung, yaitu, program pengajaran dan program BK. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

buku menej herdi

 Mempelajari tentang 4 unsur program BK yang komprehensif

  1. Konten program

Program BK komprehensif harus memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dibentuk pada siswa. Mengacu pada hal tersebut perlu ada konten seperti: pengembangan prestasi akademik, karir, pribadi, dan sosial. Langkah menentukan konten program:

  • Memilih literatur dan asosiasi profesional yang relevan (misal ASCA)
  • Meninjau literatur multikultur dan gender
  • Meninjau model/panduan program BK komprehensif sesuai standar siswa
  • Mengadopsi dan menyesuaikan panduan tersebut untuk sekolah.

2. Kerangka organisasi: komponen program, struktural dan waktu. Ada 4 komponen program BK:

  • Kurikulum Bimbingan: group terstruktur dan presentasi kelas
  • Perencanaan Individu: penilaian, pendidikan, perencanaan dan penempatan pekerjaan
  • Layanan Responsif: konseling individu, konseling kelompok kecil, konsultasi, dan rujukan
  • Dukungan sistem: manajemen program, tanggung jawab keadilan dan kebersamaan, pengembangan profesi, hubungan staf dan masyarakat, konsultasi, Partisipasi kelompok, penjangkauan masyarakat, dan penelitian dan pengembangan.

Konselor sekolah harus memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu secara profesional karena waktu sangat penting dalam pengembangan dan pelaksanaan BK komprehensif. 3 kriteria petimbangan waktu:

  • 100% program: konselor sekolah harus menghabiskan 100% waktu mereka pada tugasnya yaitu pada program BK.
  • Perbedaan level dan kebutuhan: misal konselor SD banyak bekerja dengan pedoman kurikulum, sedangkan konselor Sekolah Tinggi lebih banyak pada perencaan siswa.
  • Keseimbangan program: waktu konselor harus tersebar untuk semua komponen program, misalkan 80% layanan langsung dan 20% layanan tidak langsung (ke siswa, orang tua, guru, dan masyarakat).

3. Sumber daya program, terdiri dari:

  • Sumber daya manusia, antara lain: konselor sekolah, pimpinan staff program BK, guru, spesialis pendidikan lain, staf administrasi, orang tua/wali, murid, anggota masyarakat, dan personil tenaga kerja atau bisnis lainnya. Keterlibatan, kerjasama dan dukungan antar personil sangat penting guna mendukung program BK komprehensif.
  • Sumber keuangan, antara lain: anggaran, bahan-bahan dan peralatan, serta fasilitas gedung.
  • Sumber politis, antara lain: kebijakan pemerintah, peraturan pemerintah, standar asosiasi profesional.

4. Pengembangan, Manajemen dan Akuntabilitas.

  • Proses Pengembangan. 5 fase panduan komprehensif pengembangan: merencanakan, mendesain, implementasi, evaluasi, dan meningkatkan.
  • Tugas Manajemen. Penting bagi pimpinan program BK dan anggota komite pengarah mengetahui tugas untuk tiap fase transisi dan memili rencana penggunaan kelompok kerja yang tepat untuk menyelesaikan tugas.
  • Akuntabilitas. Ada 3 jenis evaluasi yang harus dipertanggungjawabkan: evaluasi program, evaluasi personil, dan evaluasi hasil.

Memahami kekuatan bahasa umum

Agar efektif, kerangka program BK membutuhkan konsistensi, koherensi logis, dan fungsi yang berkesinambungan yaitu dengan penggunaan bahasa umum. Kekuatan bahasa umum: pertama, memungkinkan koordinasi pekerjaan dan kekuatan intelek antara konselor, administrator, guru, orang tua/wali. Kedua, memungkinkan individu berkomunikasi dan mereplikasi program BK. Ketiga, menyediakan dasar program, personel, hasil evaluasi yang tepat pada sekolah, Penilaian K-12.

Menghargai fleksibilitas dan kesesuaian sebuah program

Tidak dapat dipungkiri bahwa fasilitas sekolah, keahlian konselor, sumber daya manusia di berbagai sekolah ada perbedaan. Meskipun bahasa kerangka program BK secara umum sama, namun alokasi waktu konselor dan tugas yang dilakukan (aktivitas dan intervensi terhadap siswa, orang tua dan guru) disesuaikan dengan evaluasi data.

Enam (6) program imperatif, bahwa program BK komprehensif adalah:

  1. Berorientasi pada pengembangan siswa, bukan manajemen atau administrasi.
  2. Dijalankan 100% secara totalitas.
  3. Memulai program BK Komprehensif sejak hari pertama sekolah
  4. Fokus program, bukan fokus posisi.
  5. Berbasis pendidikan, bukan berbasis perusahaan atau klinis.
  6. Menggunakan kerangka kerja organisasi umum (konten, kegiatan, alokasi waktu konselor yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa, sekolah, dan masyarakat)